![]() |
Publik terkejut dengan penunjukan Nadiem sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan |
KORAN ONLINE - Penunjukan pendiri Gojek Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan yang baru telah bertemu dengan opini publik yang beragam, dengan sejumlah orang menggunakan meme yang terkait dengan kantor barunya Agen Poker dengan bisnis berbasis aplikasi. Sementara yang lain telah menyatakan dukungan mereka, beberapa yang lain mempertanyakan kemampuannya untuk mengatasi berbagai masalah bermasalah dalam pelayanan.
Presiden Jokowi mengatakan Nadiem, lulusan Harvard Business School, diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia negara itu. "Nadiem Anwar Makarim sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan akan menciptakan sejumlah terobosan untuk menciptakan sumber daya manusia yang siap bekerja," kata Jokowi, ketika memperkenalkan kabinet kedua di Istana Negara pada hari Rabu.
Jokowi menyatakan selama pelantikannya bahwa pembangunan manusia akan menjadi prioritas utama pemerintahannya karena akan membantu bangsa mencapai potensi penuhnya.
“Impian kami adalah bahwa pada tahun 2045, Insya Allah [insya Allah], Indonesia akan lolos dari perangkap berpenghasilan menengah. Indonesia akan menjadi negara maju dengan pendapatan tahunan Rp 320 juta [US $ 22.752] per kapita atau penghasilan bulanan Rp 27 juta per kapita, "kata Presiden.
Nadiem, 35, meluncurkan aplikasi Gojek pada tahun 2015 sebagai "solusi" untuk sistem transportasi yang berantakan di negara itu.
Nine years into operation, the country's first decacorn has been used by more than 155 million users in five Southeast Asia countries, including Cambodia, Malaysia and Myanmar. It employs more than 2 million drivers.
Despite his achievement, many still doubt Nadiem's capability to handle mounting problems in the education system.
Indonesian Teacher Association chairman M. Ramli Ragim said there was no guarantee that Nadiem, a young person who has reaped big achievements in the transportation sector, would be able to manage "our woeful education system."
He further mentioned the issue of nonpermanent teachers with no salary and pension certainty.
"There's a shortage of civil servant teachers at state schools. The shortage reaches 1.14 million teachers," Ramli said, projecting that numerous elementary and secondary schools in Indonesia would face challenges if the low-paid nonpermanent teachers opted to stop teaching.
Many people did not see Nadiem's appointment as education and culture Minister coming, with some calling it a "plot twist". They, however, were optimistic that Nadiem would make positive changes.
Twitter user @rinafjrn said "Nadiem as education and culture minister actually gives me hope. It's time to revolutionize our education system."
Another user, @fraugelato, said she had put faith in Nadiem's leadership at the ministry. "Trust is one of the most powerful tools. It can make or break a person, [Nadiem Makarim], don't let us down," she said.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar