![]() |
Pemerintah diminta melibatkan kontraktor kecil dalam membangun ibu kota baru |
KORAN ONLINE - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) telah meminta pemerintah untuk melibatkan kontraktor skala kecil dan menengah Agen Poker dan pekerja konstruksi lokal dalam pengembangan ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Diding S. Anwar, kepala komite permanen Kadin tentang pembiayaan infrastruktur, mengatakan bahwa meskipun sebagian besar proyek dalam pengembangan ibu kota akan dibiayai dan dilakukan oleh perusahaan besar di bawah kemitraan publik-swasta (PPP), kecil dan menengah perusahaan harus diprioritaskan dalam pekerjaan konstruksi.
"Melihat kebutuhan pembiayaan yang besar, muncul pertanyaan tentang nasib dan posisi kontraktor lokal, kecil dan menengah dalam pengembangan ibu kota baru ini," kata Diding pada sebuah seminar tentang pembangunan infrastruktur di Jakarta pada 15 Oktober.
Anggaran negara hanya akan mencakup sekitar 19,2 persen dari total perkiraan biaya Rp 485 triliun (US $ 34 miliar) untuk pembangunan ibu kota baru. Lebih dari setengah (54,6 persen) akan dicakup melalui skema PPP dan sisanya 26,2 persen diharapkan berasal dari sektor swasta.
Diding mengatakan banyak perusahaan konstruksi skala kecil dan menengah harus tutup karena mereka tidak dapat bersaing dengan perusahaan konstruksi milik negara dalam pengembangan proyek infrastruktur. Dia menyatakan harapannya pemerintah akan menemukan solusi yang akan melibatkan konstruksi kecil dan menengah dalam proyek-proyek infrastruktur, seperti dalam pengembangan modal baru.
Menurut data dari Kadin Indonesia dan Badan Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kalimantan Timur, ada sekitar 6.000 kontraktor dan 12.000 pekerja konstruksi lokal bersertifikat di Kalimantan Timur yang siap dipekerjakan untuk pengembangan ibu kota baru.
Pemerintah saat ini sedang menyelesaikan rencana induk untuk kota baru seluas 180.000 hektar itu, yang bertujuan untuk memulai pembangunan pada akhir tahun depan dengan tahap pengembangan pertama meliputi 6.000 ha dan tahap berikutnya 40.000 ha.
Ibukota baru adalah menjadi kota yang hijau, cerdas dan kompak dengan sistem transportasi terintegrasi yang mengimplementasikan aplikasi IT terbaru untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar