Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 02 November 2019

Tiga perahu yang ditemukan di Sungai Bengawan Solo menimbulkan pertanyaan bagi para peneliti

Tiga perahu yang ditemukan di Sungai Bengawan Solo menimbulkan pertanyaan bagi para peneliti
Tiga perahu yang ditemukan di Sungai Bengawan Solo menimbulkan pertanyaan bagi para peneliti

KORAN ONLINE - Sebuah tim peneliti bekerja untuk Agen Poker menggali tiga kapal, yang dianggap kapal Jepang, dari dasar Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada hari Jumat.

Penggalian tersebut, yang dijalankan oleh Direktorat Pelestarian Warisan Budaya dan Museum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PCBP), dimulai lebih awal dari jadwal untuk memanfaatkan tingkat air yang rendah karena kekeringan yang panjang.

"Proses awalnya dijadwalkan Senin depan. Kami saat ini berpacu dengan hujan. Proses penggalian akan sulit jika permukaan sungai meningkat," kata kepala divisi pelestarian PCBP, Abi Kusno, Kamis.

Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di Jawa. Pada awal Oktober, beberapa penambang pasir melihat bagian kapal berukuran 5 meter kali 2 meter yang menonjol keluar dari air.


Kepala divisi kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lamongan, Alamudin mengatakan, militer Hindia Belanda biasa menyeberangi sungai dekat lokasi penggalian, berdasarkan informasi yang diberikan oleh penduduk setempat.

"Penduduk setempat juga mengatakan bahwa pertempuran hebat yang melibatkan pasukan Belanda pernah terjadi di dekat lokasi," tambah Alamudin.

Sebuah pohon trembesi tua, yang berdiri sekitar 100 meter dari lokasi, menghasilkan bekas luka dari pertempuran. Lubang-lubang peluru memenuhi belalainya.

Seorang peneliti dari Masyarakat Arkeologi Maritim, Stefanus, yang bergabung dengan tim penggalian mengatakan, ketiga kapal itu kemungkinan besar adalah Jepang, bukan Belanda. Dia menjelaskan kapal-kapal itu agak kecil - terlalu kecil untuk menjadi kapal militer Belanda, yang semuanya lebih dari 6 meter.

Perahu dibangun dengan paku keling bukan dengan pengelasan. Memukau adalah teknik yang lebih kuat dan lebih efisien dalam produksi massal pesawat dan kapal.

Stefanus mengatakan jika ketiga kapal itu tenggelam dalam pertempuran ada dua kemungkinan penjelasan. Yang pertama adalah bahwa kapal-kapal itu tenggelam sebagai bagian dari upaya Belanda untuk mengusir Jepang dari Indonesia. Kemungkinan kedua adalah bahwa pertempuran terjadi selama Agresi Militer Belanda antara 1946 dan 1949.

"Namun, ini hanya hipotesis, belum didukung oleh bukti nyata berdasarkan temuan fisik pada tiga kapal," tambahnya.

Menurut Abi, penggalian itu diperkirakan selesai pada 6 November.

Dia mengatakan penggalian harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari kerusakan kapal. Tim juga diharapkan menemukan artefak terkait di dekat kapal.

"Semoga hujan belum turun," kata Abi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman