Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Minggu, 03 November 2019

Mobil hybrid Toyota menawarkan perjalanan yang lebih hijau, lebih hemat bahan bakar

Mobil hybrid Toyota menawarkan perjalanan yang lebih hijau, lebih hemat bahan bakar
Mobil hybrid Toyota menawarkan perjalanan yang lebih hijau, lebih hemat bahan bakar

KORAN ONLINE - Pabrikan mobil di Indonesia menunjukkan perubahan tren, semakin bergerak menuju produksi kendaraan yang lebih ramah lingkungan, Agen Poker menyusul dikeluarkannya Peraturan Presiden No. 55/2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik.

Satu pembuat mobil yang siap mematuhi peraturan tersebut adalah Toyota, yang menawarkan dua jenis mobil listrik di negara itu: Kendaraan Listrik Hibrida (HEV) dan Kendaraan Listrik Hibrida Plug-In (PHEV).

HEV memiliki dua mesin: satu yang menggunakan bensin dan motor listrik yang ditenagai oleh baterai. Kedua mesin bergabung untuk mencapai efisiensi bahan bakar yang optimal, dan kendaraan hanya dapat mengandalkan mesin bertenaga baterai jika mesin bensin berhenti.

Baterai ini menyimpan energi kinetik yang ditangkapnya dari pengereman dan juga ditenagai oleh mesin bensin.

Model HEV Toyota yang sudah didistribusikan di Indonesia termasuk Camry Hybrid, Alphard Hybrid, Altis Hybrid, CHR Hybrid, dan Prius Hybrid.

PHEV juga merupakan kendaraan hibrida yang mengandung bensin dan mesin listrik, tetapi perbedaannya adalah memiliki baterai yang dapat diisi ulang oleh sumber daya eksternal seperti stasiun pengisian daya serta outlet listrik rumah dan kantor. PHEV beroperasi terutama pada mesin listrik, dengan mesin bensin mengambil alih ketika baterai habis.



Sementara pembuat mobil mewah BMW dan Mercedes-Benz sudah menjual mobil PHEV mereka di Indonesia, Toyota telah mulai memproduksi mobil PHEV-nya, seperti Prius PHEV, tetapi masih mempelajari pasar Indonesia sebelum menjualnya.

Mobil HEV saat ini merupakan pilihan terbaik bagi pelanggan yang sadar lingkungan yang tertarik untuk menuju era mobil listrik, karena mereka menggabungkan motor listrik dengan mesin bertenaga bahan bakar konvensional.

Sistem hybrid ini memiliki keunggulan emisi nol dari mesin listrik yang didukung oleh mesin konvensional hemat bahan bakar dan tidak tergantung pada kapasitas baterai, karena baterai HEV diisi oleh mesin konvensional. Daya jelajah mereka juga sama dengan mobil konvensional, karena baterainya diisi secara internal.

Selain itu, mobil hybrid ini praktis, karena mereka masih mengandalkan pompa bensin seperti mobil konvensional. Sebagai bonus, mereka lebih kedap suara.

Dengan kepraktisan dan kemudahan penggunaannya, mobil HEV diharapkan dapat menikmati akses masuk yang lancar ke pasar Indonesia.

Koran Online baru-baru ini diundang oleh distributor Toyota-Astra Motors untuk menguji drive empat mobil HEV-nya (Alphard Hybrid e-Four, Camry Hybrid, CHR Hybrid, Corolla Altis Hybrid) dan satu PHEV, Prius Plug-in Hibrida, pada 9 hingga 11 Oktober dari Banyuwangi, Jawa Timur, ke Denpasar, Bali. Rute melewati Taman Nasional Baluran sebelum naik feri selama satu jam dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk di Bali.

Test drive menawarkan dua poin berbeda, dengan yang pertama adalah konsumsi bahan bakar.

Data konsumsi bahan bakar dari Toyota-Astra Motor adalah sebagai berikut; Toyota C-HR dapat berlari hingga 28 kilometer per liter bahan bakar, Toyota Corolla Altis 26 kilometer, Toyota Camry Hybrid 18,4 kilometer, Toyota Alphard Hybrid e-Four 15 kilometer, dan Toyota Prius Plug-In Kendaraan Listrik Hibrida 55 kilometer.


Menariknya, tidak ada mobil yang diisi bahan bakar hingga penuh sepanjang 380 km, yang berarti mereka menghemat lebih banyak bahan bakar dan lebih ramah lingkungan daripada mobil konvensional.

Poin kedua yang terlihat adalah bahwa semua model HEV Toyota hadir dengan empat mode mengemudi, sehingga pengemudi dapat memilih mode yang paling cocok dengan karakter mereka: Normal, ECO, Sport, dan EV.

Mode normal tentu seperti namanya dan tidak ada yang istimewa, tetapi dalam mode ECO, komputer kendaraan - atau unit kontrol elektronik (ECU) - mengoperasikan akselerasi yang lebih lembut.

Mode Sport menampilkan tenaga mesin dan mengakomodasi manuver yang lebih agresif, sedangkan mode EV relatif sunyi, karena kendaraan beralih ke motor listrik.

Jalan raya Gilimanuk-Singaraja-Tabanan menawarkan jalan aspal mulus yang mendaki melalui daerah pegunungan dan menuruni tikungan tajam hingga Jimbaran, dan uji coba berakhir dengan sukses di Denpasar.

Perjalanan ini membuktikan keandalan mobil HEV dan PHEV Toyota serta kinerja, handling, dan tenaga yang tidak diragukan, tetapi Prius PHEV jelas mengalahkan yang lain.

Prius memiliki keunggulan kapasitas baterai yang lebih besar yaitu 8,8 kWh, dan baterai dapat terisi penuh dalam waktu sekitar dua jam menggunakan outlet listrik rumah tangga biasa. Ini berarti Prius dapat melakukan perjalanan lebih jauh dalam mode EV pada torsi yang cukup tinggi khas mesin listrik, jadi itu yang paling nyaman untuk dikendarai.

Dalam mode EV, Prius dapat melakukan perjalanan sejauh 60 km dimulai dengan baterai penuh, tergantung pada teknik mengemudi dan kondisi jalan. Kisaran dapat mengurangi semakin agresif satu drive dan semakin padat, rusak atau berliku jalan.

Peralihan ke kendaraan listrik sudah dekat, tetapi kesabaran masih diperlukan sampai semua infrastruktur pendukung yang diperlukan sudah siap, seperti stasiun pengisian daya, untuk bertransisi melalui kendaraan hybrid untuk sampai pada kendaraan yang sepenuhnya listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman