Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Selasa, 05 November 2019

#LayanganPutus: Bagaimana kisah viral memicu perdebatan tentang poligami, kehidupan setelah perceraian di Indonesia

#LayanganPutus: Bagaimana kisah viral memicu perdebatan tentang poligami, kehidupan setelah perceraian di Indonesia
#LayanganPutus: Bagaimana kisah viral memicu perdebatan tentang poligami, kehidupan setelah perceraian di Indonesia

KORAN ONLINE - Pembaruan status Facebook yang Agen Poker diposting oleh seorang wanita yang harus berjuang secara finansial sambil merawat keempat anaknya setelah perceraian menjadi viral dan telah memicu perdebatan di media sosial tentang hak-hak perempuan dan gerakan hijrah Islam (lahir kembali).

Kisah itu diposting oleh seorang wanita yang diidentifikasi hanya sebagai Mommi ASF, yang memutuskan untuk menghapus posnya setelah menjadi viral. Kisah ini telah menjadi tren di Twitter sejak beberapa pengguna memposting tangkapan layar dari pembaruan status di platform media sosial dengan tagar #layanganputus.

Layangan putus adalah ungkapan bahasa Indonesia untuk layang-layang dengan utas yang putus. Penulis menggunakan frasa untuk menggambarkan kehidupan pasca-perceraiannya.
Cerita ini menggambarkan catatan pribadi Mommi ASF tentang bagaimana pernikahannya selama delapan tahun berakhir setelah suaminya, dikatakan sebagai seorang pengkhotbah terkenal yang memiliki saluran YouTube yang didedikasikan untuk khotbah Islam, menikahi seorang wanita yang lebih muda.

Menurut cerita, suatu hari sang suami meninggalkan rumah tanpa kata selama berhari-hari, membuat Mommi khawatir bahwa dia telah pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan organisasi militan.

Dia kemudian mengetahui bahwa suaminya pergi berbulan madu dengan wanita lain ke Turki, seorang wanita yang dinikahinya tanpa restu atau pengakuan istri pertama. Hukum Islam memang mengizinkan pria untuk menikahi hingga empat wanita, tetapi hanya dengan restu dari istri sebelumnya.


Mommi kemudian mengajukan gugatan cerai dan mengambil hak asuh keempat anaknya, terjun dalam kehidupan pertama dengan kualitas keuangan yang jauh lebih rendah tanpa dukungan dari suaminya.

Masih belum jelas apakah cerita itu faktual, tetapi pengguna internet telah menyatakan dukungan mereka untuk Mommi, menyoroti bahaya poligami dan kehidupan setelah perceraian bagi perempuan Indonesia.

Banyak yang kesal karena wanita itu harus berjuang sendirian untuk memberi makan anak-anaknya.
Banyak perempuan Indonesia berjuang setelah berpisah dari suami mereka, harus mencari sumber pendapatan baru dengan kehilangan pencari nafkah laki-laki setelah bertahun-tahun keluar dari pasar kerja. Undang-Undang Perkawinan 1974 menetapkan bahwa laki-laki yang menceraikan istri mereka bertanggung jawab untuk memberikan dukungan keuangan kepada mantan pasangan dan anak-anak mereka. Namun, sampai hari ini, tidak ada mekanisme hukum untuk memastikan mereka memenuhi kewajiban mereka.

Seorang pengguna Twitter menyoroti perlunya perempuan Indonesia untuk mandiri secara finansial untuk menghadapi kemungkinan ditinggal oleh suami mereka.
"Saya telah melihat banyak wanita yang menghadapi kesulitan memenuhi kebutuhan mereka setelah suami mereka tidak dapat lagi mendukung mereka karena mereka menjadi sakit, meninggal atau berselingkuh," kata pengguna Twitter @rhmdhina.

Ada yang kesal karena suami Mommi menggunakan agama untuk membenarkan perselingkuhannya.
Pengguna Twitter @urhugesecret dengan marah membagikan kisah tersebut sambil membuat utas tentang poligami yang salah yang ditimbulkan kepada istri dan anak-anak.

"Poligami diperbolehkan dan bahkan merupakan bagian dari sunnah (rekomendasi Nabi).

"Ketika tiba waktunya untuk poligami, kamu sangat bersemangat, tetapi kamu mengabaikan sunnah lainnya. Kamu tidak dapat memenuhi kewajibanmu. Membuat istri dan anak-anakmu bahagia dan memenuhi kebutuhan mereka adalah KEWAJIBAN, bukan SUNNAH. Lakukan apa yang wajib terlebih dahulu!" kata.

Praktek poligami, sementara masih disukai oleh beberapa Muslim Indonesia, telah mendapatkan daya tarik dalam beberapa tahun terakhir dengan munculnya konservatisme agama dan apa yang disebut gerakan hijrah. Gerakan ini mengacu pada Muslim yang mengklaim telah menemukan kembali iman mereka dan memutuskan untuk hidup sesuai dengan interpretasi Islam secara literal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman