Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Jumat, 04 Oktober 2019

Jakarta berupaya menyediakan lebih banyak pusat pendidikan dini, penitipan anak untuk mendukung perkembangan anak

Jakarta berupaya menyediakan lebih banyak pusat pendidikan dini, penitipan anak untuk mendukung perkembangan anak
Jakarta berupaya menyediakan lebih banyak pusat pendidikan dini, penitipan anak untuk mendukung perkembangan anak

KORAN ONLINE - Selama dua minggu terakhir, Elly Subagyo, Agen Poker seorang wanita yang tinggal di Jakarta Barat, telah mengirim putrinya yang berusia 2 tahun ke pusat penitipan anak umum yang terletak di dalam kantor walikota Jakarta Barat, tempat suaminya bekerja.

Meskipun Elly adalah ibu rumah tangga, dia lebih suka mengirim putrinya ke tempat penitipan anak gratis karena dia ingin putrinya belajar cara bersosialisasi dengan anak-anak lain.

“Saya pikir lebih baik dia pergi ke tempat penitipan anak karena dia hanya akan menonton TV dan bermain dengan ponsel di rumah. Sementara itu, dia bisa belajar dan berteman di tempat penitipan anak, ”katanya, Rabu.

Elly menyatakan puas dengan layanan penitipan anak yang mengatakan bahwa sejak dia mulai menghadiri, putrinya telah belajar bagaimana berbagi mainan dan makanannya dengan anak-anak lain, yang menurut ibunya penting untuk pengembangan karakternya.

Hampir setiap hari, Elly mengirim putrinya ke tempat penitipan anak, yang disebut Bale Belajar Pelangi, selama beberapa jam.

"Aku akan mengirim putriku ke tempat penitipan anak selama dia suka. Setiap kali dia ingin pulang, aku akan membawanya pulang. Namun, kadang-kadang dia harus tinggal di tempat penitipan anak mulai jam 8:00 hingga 4:00 malam. terutama ketika saya memiliki kegiatan lain seperti pertemuan Dharma Wanita, ”kata Elly merujuk pada organisasi untuk para istri pegawai negeri.

Sari, seorang ibu berusia 35 tahun dari Tangerang, Banten, juga mengirim putrinya yang berusia 2,5 tahun ke tempat penitipan anak yang sama saat ia bekerja di dekatnya. Meskipun putrinya memiliki pengasuh anak di rumah, Sari memilih untuk membawa putrinya ke tempat penitipan anak karena dia percaya itu memberinya kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru.


"Dia mudah bosan, di tempat penitipan anak dia bisa bermain di lingkungan baru sambil belajar banyak hal menyenangkan seperti menari, menggambar, dan bernyanyi," katanya.

Psikolog Anna Surti mengatakan anak-anak kecil sangat membutuhkan stimulasi karena otak mereka berkembang pesat.

"Anak-anak, terutama anak-anak kecil, perlu terus dirangsang, meskipun ini tidak harus di sekolah, orang tua dapat melakukannya juga," kata Anna kepada The Jakarta Post, Rabu.

Prasekolah dapat menjadi alternatif bagi orang tua yang bekerja atau bagi mereka yang ingin belajar lebih banyak tentang kegiatan stimulasi kunci yang dapat mendukung perkembangan anak-anak mereka, tambahnya.

Jakarta memiliki tingkat yang relatif rendah dari anak-anak yang berpartisipasi dalam pendidikan anak usia dini, kata Gubernur Anies Basewdan. Dia mencatat bahwa saat ini hanya 20 persen anak-anak di ibukota menerima pendidikan anak usia dini.

Sebagai perbandingan, berdasarkan data 2016 dari Eurostat, 95,3 persen anak-anak di Uni Eropa berusia antara 4 dan usia mulai wajib belajar di pendidikan anak usia dini.

Untuk meningkatkan jumlah anak-anak kecil yang mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan, pemerintah Jakarta pada hari Rabu meluncurkan 32 prasekolah umum dan penitipan anak baru di beberapa kantor pemerintah dan pasar di ibu kota.

32 perusahaan baru terdiri dari 20 taman kanak-kanak yang berlokasi di kantor kabupaten, lima daycares yang berlokasi di kantor walikota dan tujuh daycares yang berlokasi di pasar yang dikelola oleh operator pasar milik Jakarta PD Pasar Jaya. Semua disediakan gratis.

“Adalah tujuan kami untuk membangun lebih banyak pusat pendidikan pembelajaran dini, baik swasta maupun publik, di ibu kota sehingga jumlah anak yang menerima pendidikan anak usia dini dapat meningkat,” kata Anies saat upacara peluncuran di Jakarta Barat.

Penjabat kepala Dinas Pendidikan Jakarta, Syaefulloh, mengatakan prasekolah dan tempat penitipan anak ditempatkan di kamar yang ada di kantor-kantor pemerintah dan pasar, sementara peralatan kelas dibeli dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari beberapa perusahaan.

“Kami berharap orang tua yang bekerja di kantor pemerintah dapat melakukan pekerjaan mereka dengan tenang, karena mereka dapat membawa anak-anak mereka untuk bekerja dan mempercayakan mereka ke tempat penitipan anak,” katanya.

Dia menambahkan bahwa pemerintah kota juga berencana untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk mendukung pendidikan anak usia dini untuk mendukung pengembangan kaum muda kota.

 “Fase paling penting dalam pembentukan karakter seseorang adalah anak usia dini. Pendidikan dapat membantu anak-anak kecil memperoleh keterampilan hidup dasar dan kompetensi yang diperlukan untuk pengembangan pribadi mereka dan untuk mengambil tempat mereka di masyarakat, ”kata Anies.

Dia menjelaskan bahwa kota ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi anak-anak dalam pendidikan anak usia dini sebesar 100 persen sebelum tahun 2030, sesuai dengan target nasional.

Indonesia menandatangani perjanjian di Forum Pendidikan Dunia pada tahun 2015 yang berkomitmen negara untuk memastikan semua anak di Indonesia menerima pendidikan anak usia dini pada tahun 2030.

“Kami ingin Jakarta menjadi provinsi pertama yang mencapai target,” kata Anies.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman