Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Minggu, 10 November 2019

'Assalamu alaikum sudah cukup': Dewan Ulama menyarankan agar tidak ada salam keagamaan lainnya

'Assalamu alaikum sudah cukup': Dewan Ulama menyarankan agar tidak ada salam keagamaan lainnya
'Assalamu alaikum sudah cukup': Dewan Ulama menyarankan agar tidak ada salam keagamaan lainnya

KORAN ONLINE - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Agen Poker cabang Jawa Timur telah mengeluarkan surat yang menasihati umat Islam agar tidak menggunakan salam dari agama lain, menyebut praktik itu sebagai bentuk bid'ah (bid'ah).

Dalam sepucuk surat tertanggal 8 November, ketua MUI Jawa Timur Abdusshomad Buchori merekomendasikan agar umat Islam, terutama para pembuat kebijakan, hanya menggunakan salam dari agama mereka sendiri.

"Bagi umat Islam, sudah cukup untuk mengatakan assalamu alaikum," tulisnya. "Dengan begitu, umat Islam dapat menghindari tindakan syubhat [yang meragukan] yang dapat merusak kemurnian agama mereka."


Adalah hal yang biasa bagi pejabat pemerintah untuk membuka pidato resmi dengan litani salam keagamaan tradisional, termasuk assalamu alaikum untuk Muslim, shalom untuk orang Kristen, om swastiastu untuk umat Hindu dan namo buddhaya untuk umat Buddha.

Abdusshomad mengatakan bahwa umat Islam harus menahan diri untuk tidak mengikuti praktik ini, karena salam itu secara efektif merupakan doa dari sistem kepercayaan yang berbeda.

"Sebagai contoh, salam Muslim assalamu alaikum berarti 'semoga Allah memberi Anda keselamatan.' Ungkapan ini adalah doa yang ditujukan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa," katanya. “Namo buddhaya, salam Buddhis, berarti‘ Homage to Buddha, expression ekspresi yang tidak dapat dipisahkan dari kepercayaan umat Buddha tentang Siddharta Gautama. ”

Om swastiastu, lanjutnya, juga merupakan doa yang berarti "semoga Sang Hyang Widhi [dewa Hindu] memberimu kebaikan dan kebahagiaan."

"Muslim yang menggunakan salam dari semua agama adalah praktik baru yang sama dengan bid'ah yang tidak pernah dipraktikkan di masa lalu dan setidaknya mengandung unsur syubhat [keraguan] yang harus dihindari," kata Abdusshomad menyimpulkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman